728x90 AdSpace

  • Latest News

    Powered by Blogger.
    Wednesday, May 4, 2016

    April 2016 Terjadi Deflasi Sebesar 0,45 Persen


    JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi atau laju kenaikan harga sepanjang bulan April 2016. Sebelumnya, sejumlah ekonom memperkirakan akan terjadi deflasi pada April.
    Menurut Ekonom Bank Permata Josua Pardede, pada April akan terjadi deflasi sebesar 0,3% secara month on month (MoM). Atau jika dilihat secara year on year (YoY), inflasi akan berada di level 3,76%.

    "Deflasi didorong oleh penurunan harga yang diatur pemerintah," kata Josua.
    Adapun yang dimaksud harga yang diatur pemerintah yaitu seperti harga bahan bakar minyak (BBM), yang diikuti turunnya tarif transportasi. Pada saat yang sama terjadi penurunan harga komoditas pangan atau volatile food.

    Tidak hanya untuk inflasi secara keseluruhan, pada inflasi inti juga akan turun dari 3,5% pada Maret lalu menjadi 3,4%. Hal itu disebabkan dampak tidak langsung dari penurunan harga BBM.
    Selain itu, ekonom Samuel Asset Manajemen Lana Soelistyaningsih juga memperkirakan akan terjadi deflasi 0,3%.

    Pada kesempatan yang sama, BPS juga mengumumkan perkembangan nilai tukar petani dan harga gabah, perkembangan pariwisata dan transportasi Maret 2016, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar, sedang serta mikro dan kecil. Agenda terakhir yang akan diumumkan adalah, perkembangan indeks harga produsen triwulan I 2016.

    Pada April 2016 terjadi deflasi sebesar 0,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,19. Dari 82 kota IHK, 77 kota mengalami deflasi dan 5 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Sibolga 1,79 persen dengan IHK 124,29 dan terendah terjadi di Singaraja 0,06 persen dengan IHK 131,14. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Tarakan 0,45 persen dengan IHK 132,98 dan terendah terjadi di Banjarmasin 0,04 persen dengan IHK 122,84.

    Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 0,94 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,13 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 1,60 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,35 persen; kelompok sandang 0.22 persen; kelompok kesehatan 0,31 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,03 persen.

    Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–April) 2016 sebesar 0,16 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2016 terhadap April 2015) sebesar 3,60 persen.

    Komponen inti pada April 2016 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen; tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–April) 2016 sebesar 0,96 persen; dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (April 2016 terhadap April 2015) sebesar 3,41 persen.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: April 2016 Terjadi Deflasi Sebesar 0,45 Persen Rating: 5 Reviewed By: Jazari Abdul Hamid

    Popular Posts

    Scroll to Top