
Sejauh ini, beberapa kebutuhan pokok seperti cabe, telur ayam, dan tepung terigu masih stabil di harga yang tinggi. Menurut Kepala Disperindagkop dan UKM DIY Ida Bagus Riyadi, kondisi harga sembako sangat tergantung pada distributor. “Tim akan berkomunikasi dengan distributor, dan memantau situasi lapangan. Jika perkembangannya signifikan, kami akan surati mereka agar segera melakukan penyesuaian harga,” kata Riyadi ketika dihubungi, Rabu (21/1).
Namun dia mengaku, penurunan harga tidak bisa dilakukan serta-merta karena ada pertimbangan sejumlah faktor. Terlebih harga beberapa komoditi sudah seimbang, seperti daging sapi yang harganya relatif stabil sejak sebelum lebaran. Jika harga kemudian dipaksa turun, hal itu akan berpengaruh terhadap keuntungan petani dan peternak. “Mereka kulakan dengan harga tinggi. Kalau tiba-tiba didrop, pastinya akan rugi,” ujar Riyadi.
Atas pertimbangan itu, pihaknya sejauh ini belum memiliki rencana mengadakan operasi pasar. Namun demikian, diharapkan penyesuaian harga dapat secepatnya dilakukan. Kendati, dia mengakui hal itu bergantung pada sisi transportasi.
Jika tarif angkutan bisa kembali setidaknya ke posisi semula, pasti akan memberikan pengaruh terhadap harga kebutuhan pokok. Sebab, distribusinya tergantung pada angkutan. “Ada dampak mata rantai distribusi. Apalagi harga sembako pabrikan yang tergantung pada impor dan transportasi,” paparnya.
Agar langkah itu efektif, dinas juga akan menjalin komunikasi dengan Kementerian Perdagangan. Sebab jika harga dari distributor di tingkat pusat turun, otomatis daerah akan menyesuaikan.
(Amelia Hapsari/CN34/SM Network)
0 comments:
Post a Comment