JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada Rabu (10/2/2016) pagi menguat kembali setelah kemarin gagal melanjutkan penguatan.
Data Bloomberg menunjukkan, pukul 08.30 WIB, mata uang garuda berada di posisi 13.548 per dollar AS, lebih kuat dibandingkan penutupan kemarin pada 13.611,5.
Research analyst Monex Investindo Futures, Agus Chandra, mengatakan, mengecilnya peluang The Fed menaikkan suku bunga bisa membawa sentimen positif bagi rupiah.
Itu sebabnya, Agus menduga, Rabu ini, rupiah berpeluang menguat ke Rp 13.530-Rp 13.835 per dollar AS.
"Meski rilis data penjualan mobil dan ritel turun, efeknya tidak besar pada rupiah," tuturnya seperti dikutip Kontan.
Selasa kemarin, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah terdepresiasi 0,26 persen ke 13.689 per dollar AS.
Data Bloomberg menunjukkan, pukul 08.30 WIB, mata uang garuda berada di posisi 13.548 per dollar AS, lebih kuat dibandingkan penutupan kemarin pada 13.611,5.
Research analyst Monex Investindo Futures, Agus Chandra, mengatakan, mengecilnya peluang The Fed menaikkan suku bunga bisa membawa sentimen positif bagi rupiah.
Itu sebabnya, Agus menduga, Rabu ini, rupiah berpeluang menguat ke Rp 13.530-Rp 13.835 per dollar AS.
"Meski rilis data penjualan mobil dan ritel turun, efeknya tidak besar pada rupiah," tuturnya seperti dikutip Kontan.
Selasa kemarin, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah terdepresiasi 0,26 persen ke 13.689 per dollar AS.
0 comments:
Post a Comment